Kamalsuraba's Blog

Berbagi ilmu melalui blog

Meraih Cinta Allah, Rasulullah dan Manusia dengan Akhlaq yang Baik

Akhlaq adalah satu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai sumber perbuatan otomatis dengan sukarela, baik atau buruk, indah atau jelek, sesuai pembawaannya, ia menerima pengaruh pendidikan kepadanya baik maupun jelek. Di dalam agama Islam, akhlaq menempati kedudukan yang tinggi dan merupakan penyempurna iman seseorang. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

“Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya”. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

Akhlaq ini berbanding lurus dengan keimanan. Semakin tinggi iman seseorang maka akan semakin baik pula aklaqnya. Apakah itu akhlaq kepada Allah, manusia, binatang bahkan benda mati. Jadi suatu hal yang sangat janggal jika ada orang yang mengaku agamanya sudah sempurna tapi akhlaq atau perilakunya di dunia banyak menyakiti manusia, merusak lingkungan, menciptakan ketakutan dengan kejahatannya dan lain-lain. Orang-orang seperti ini akan memperoleh kedudukan paling buruk di sisi Allah sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang artinya :

”Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi manusia karena ditakuti kejahatannya.” (Mutafaq’alaih)

Jika kita rajin membaca hadits-hadits dan sejarah Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam kita akan mendapatkan bahwa akhlaq beliau sangat sempurna. Jangankan sahabat-sahabat beliau, musuh-musuhnya pun mengakui kebaikan akhlaqnya. Waktu beliau masih muda, dia digelari Al-Amin (Yang Jujur) karena kejujurannya. Banyak orang-orang yang mengikuti apa yang beliau ajarkan saat itu karena tertarik dan kagum terhadap kebaikan akhlaqnya.

Saat ini kita mungkin mengaku sebagai pengikut Muhammad yang setia, tapi kita tidak berusaha mengikuti akhlaq dan apa-apa yang beliau ajarkan. Hal yang paling mudah dan murahpun kadang-kadang sulit kita lakukan. Misalnya saja tersenyum atau berwajah ceria jika berjumpa dengan orang-orang, padahal dalam hadits dikatakan bahwa senyum adalah sedekah. Sebaliknya kita malah berwajah muram. Belum lagi tutur kata yang kasar, hati yang cepat panas, berprasangka buruk, hampir semua kita miliki. Padahal Rasulullah telah memberitakan melalui hadits yang artinya :

” Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati”. (HR. Ad-Dailami).

Kalau kita berani mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad, maka kita juga harus berani mengikuti akhlaq beliau yang mulia. Memiliki akhalq yang baik tidak hanya menguntungkan kita di akhirat tapi juga di dunia. Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain maka seharusnya kita berusaha dengan memperbaiki akhlaq. Untuk menarik simpati manusia tidak bisa dengan harta atau uang tetapi dengan akhlaq yang baik sebagaimana disabdakan Rasulullah yang artinya :

” Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik) dan dengan akhlak yang baik.” (HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi)”.

Beberapa contoh akhlaq yang baik seperti : sabar, jujur, dermawan, tawakkal kepada Allah, mengutamakan orang lain, adil dan seimbang dalam memutuskan perkara, kasih sayang, malu berbuat maksiat, berkata lemah lembut, suka menolong dan murah senyum.

Sedangkan contoh akhlaq yang buruk adalah : kedzoliman, dengki, menipu, riya (beramal agar dilihat orang lain atau pamer), ujub (bangga diri), malas, ghibah (menceritakan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba), kikir, sombong, khianat, pembohong, berprasangka buruk dan masih banyak lagi.

Sebagai kesimpulan bahwa kedudukan akhlaq ini sangat tinggi di hadapan Allah. Jika  ingin dicintai oleh Allah & Rasul-Nya maka kita harus memiliki dan mempertahankan akhlaq yang baik. Bahkan untuk memperoleh simpati manusia pun bukan dengan harta atau wajah yang menarik (cantik atau tampan), akan tetapi dengan akhlaq yang baik.(kms)

Oktober 7, 2009 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar