Kamalsuraba's Blog

Berbagi ilmu melalui blog

Deja Vu dan Asal-Usulnya

Deja Vu dan Asal-Usulnya

Diambil dari xnet.kp.org.

Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.

Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?

Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif

Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.

Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.

Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam Laboratorium

Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.

Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.

LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.

Sumber:

  • Some Imagination! How Memory Fails Us – LiveScience
  • Patients Suffer Deja Vu… Over and Over – LiveScience
  • Blind Man Has Deja Vu, Busting a Myth – LiveScience
  • Origin of Deja Vu Pinpointed – LiveScience

Juli 9, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Memenangkan Hati Customer berarti Memenangkan Bisnis

Memenangkan Hati Customer berarti Memenangkan Bisnis

Ketika sedang melakukan searching artikel motivasi di internet, mata dan hati saya tertarik untuk membaca sebuah judul yang sangat inspiratif “Memenangkan Hati Customer, Memenangkan bisnis di 2009”. Tulisan itu berasal dari sebuah blog milik seorang Praktisi, Penulis, dan Pembicara Di Bidang Manajemen Korporasi yang bernama Djajendra. Berikut isi artikelnya :

“Memenangkan Hati Customer, Memenangkan bisnis di 2009”

Kalau Anda rajin mengikuti berita-berita nasional dan internasional, Anda pasti merasa was-was dan ragu menghadapi prospek bisnis Anda di 2009. Sebab, ada begitu banyak ramalan dan prediksi ekonomi yang cendrung menakut-nakuti setiap pengusaha. Yang perlu dipahami saat ini adalah bagaimana caranya di tahun 2009 Anda mampu memenangkan hati customer, agar penjualan Anda mencapai target yang optimal. Saatnya Anda berkomitmen bahwa tahun 2009 adalah tahun menjual. Mulailah semua rencana dan strategi bisnis Anda dengan fokus untuk menjual produk dan jasa secara terus-menerus, dengan segenap potensi dan kekuatan dari sumber daya yang Anda miliki.
Jangan bilang nasehat saya ini teori, tapi miliki keyakinan untuk berkonsentrasi dan berjuang secara total untuk menjual secara optimal. Hanya dengan menjual Anda dapat terhindar dari berbagai macam prediksi dan ramalan negatif. Jadi, tetaplah semangat, tetaplah percaya diri, tetaplah yakin, dan tetaplah berantusias, untuk menjual produk dan jasa Anda dengan strategi dan langkah-langkah jitu yang kreatif. Jangan pernah bilang ini semua tak mungkin, tapi bilanglah ini semua mungkin dan bisa Anda kerjakan. Anda adalah pejuang bisnis sejati, pejuang bisnis sejati tidak akan takut digertak oleh ramalan dan prediksi buruk; pejuang bisnis sejati selalu bekerja keras untuk memenangkan semua tugas dan tanggungjawab; pejuang bisnis sejati tidak pernah terkulai lemah, serta takut untuk menghadapi berbagai berita negatif, yang merusak semangat dan rasa percaya diri sumber daya manusia. Anda adalah seorang pejuang bisnis sejati, yang selalu harus bangkit dan menyusun kekuatan untuk menjawab semua hambatan dan tantangan yang ada. Jangan pusingkan diri Anda dengan berbagai berita buruk, tapi fokuskan semua energi dan kekuatan untuk menjual sambil memenangkan hati customer. Ingat, semakin banyak Anda bisa menjual, semakin jauh krisis dari bisnis Anda. Berilah inspirasi-inspirasi penuh semangat kepada semua sumber daya manusia, untuk meraih kesuksesan dengan cara menyingkirkan semua prediksi dan ramalan negatif di tahun 2009. Yakinkan diri Anda bahwa dengan berfokus dan berkonsentrasi pada penjualan, Anda pasti akan meraih sukses yang luar biasa besar. (http://djajendra.blog.co.uk.)

Bagi saya, tulisan Djajendra di atas sangat menarik dan inspiratif. Bagaimana tidak, di masa krisis seperti ini orang-orang di seantero dunia merasa cemas dan mengkhawatirkan dampak sosial yang akan terjadi jika kondisi ekonomi di tahun 2009 sampai 2010 akan semakin memburuk. Apalagi berita-berita di media massa tentang prediksi-prediksidari para pakar ekonomi justru lebih banyak pesimis daripada optimis. Ditambah lagi berita tentang PHK di berbagai perusahaan ternama dan besar, sehingga hal-hal seperti ini semakin membuat masyarakat dunia terutama para pegawai atau karyawan. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah penguatan dan pencerahan sehingga para pegawai atau karyawan tetap optimis, inovatif dan sehat dalam berpikir. Maka tidak sepantasnya jika saat ini kita harus bingung dan khawatir berlarut-larut memikirikan akibat yang akan ditimbulkan dari krisis global ini sehingga justru akan mematikan ide dan semangat kerja kita. Krisis ini adalah tantangan buat kita. Mau tidak mau, kita harus melewatinya. Orang yang menyukai tantangan adalah orang yang menyukai keberhasilan. Memang rasa pesimis tidak bisa hilang begitu saja. Apalagi saat ini banyak pelanggan kita yang terguncang dengan krisis ini dan kemudian berusaha melakukan cutting cost yang ujung-ujungnya menyebabkan penggunaan produk dan jasa kita jadi berkurang.

Tapi jangan karena keadaan seperti itu, kita kemudian tidak memiliki semangat untuk tetap melakukan pendekatan dan penawaran kepada pelanggan maupun calon pelanggan. Berikut beberapa hal yang penting dilakukan untuk bisa memenangkan bisnis di tengah krisis ini khususnya bagi perusahaan penjual jasa dan produk :

1. Membuka jaringan bisnis seluas-luasnya

Bukalah jaringan bisnis seluas-luasnya karena dengan membuka jaringan bisnis seluas-luasnya, maka kesempatan untuk menjual produk akan semakin besar pula. Jangan hanya mengandalkan keunggulan produk tanpa adanya usaha untuk memperluas jaringan bisnis. Apalagi jika usaha untuk melakukan pendekatan dan penawaran produk kepada pelanggan sangat lemah, suatu hal yang mustahil akan meningkatkan penjualan. Perlu dipahami bahwa perluasan jaringan bisnis bukan hanya tugas orang-orang marketing atau sales saja tetapi semua lini hendaknya mengambil bagian yang tentunya disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan setiap individu. Minimal sebagai sumber informasi atau informan. Dan informasi inilah yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh team Sales dan Marketing atau orang-orang yang berkompeten untuk itu. Oleh sebab itu perlu penanaman wawasan kepada semua karyawan tentang pentingnya sebuah jaringan bisnis sehingga karyawan bisa memanfaatkan potensi yang dia miliki namun tetap mengedepankan cara-cara yang sehat dan kompetitif.

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan.

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal melayani pelanggan dengan baik Tersenyum saja ketika bertemu pelanggan itu sudah merupakan bentuk pelayanan. Atau ketika ada pelanggan yang membutuhkan informasi atau menyampaikan keluhan, baik secara langsung ,melalui email, maupun melalui telephone, kemudian kita melayani dengan penuh empati, ini juga merupakan bagian dari pelayanan yang baik. Mulailah melayani pelanggan dari hal yang paling kecil meskipun itu hanya dengan memberikan sebuah senyum. Jika senyum itu tulus, niscaya akan memberikan kesan yang dalam bagi orang yang diberikan senyum. Hindari berdebat atau menyalahkan pelanggan dengan cara yang kasar sehingga menyebabkan dia tersinggung. Hal ini akan menyebabkan pelanggan tidak simpatik dan pergi meninggalkan kita. Ingat bahwa diri kita akan menjadi image perusahaan di mata customer. Image baik atau buruk tergantung bagaimana kita berperilaku di mata pelanggan. Semakin bermutu pelayanan kita maka akan semakin mendekatkan hati pelanggan kepada kita.

3. Meningkatkan Kualitas Pekerjaan.

Pekerjaan yang berkualitas akan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Karena semakin berkualitas pekerjaan kita sebagai penyedia layanan maka akan semakin menambah keuntungan pelanggan. Baik dari segi daya tahan, penghematan biaya, efisiensi waktu dan lain-lain. Untuk itu perlu usaha yang maksimal dan berkelanjutan dalam memperbaiki kualitas pekerjaan kita.

4. Menigkatkan Kerjasama Team atau Teamwork.

Banyak artikel, ceramah, training dan lain sebagainya berkaitan dengan pentingnya kerjasama team ini. Memang tidak semudah membalik telapak tangan untuk mendapatkan sebuah kerjasama team yang baik. Tetapi jika ada komitmen yang kuat untuk mencapainya, niscaya hasilnya akan terlihat.

Sulit dipercaya jika ada orang yang mengatakan bahwa meraih sukses itu bisa dilakukan seorang diri. Sukses tidak terjadi di ruang hampa. Sukses memerlukan kerja sama dan bantuan orang lain. Sukses terjadi akibat persinggungan dan persentuhan kita dengan pihak lain.

Kalau kita melihat latar belakang suksesnya perusahaan internet terbesar saat ini seperti Google dan Yahoo, pendirinya itu tidak sendiri. Demikian juga perusahaan software terbesar Microsof di mana penemunya adalah Bill Gates dan Paul Allen yang saling mengenal saat masih SMP. Saat itu pun mereka sudah mahir membuat software. Lalu saat kuliah di Universitas Harvard, Bill Gates bertemu dengan Steve Ballmer. Ketiga orang itu yang kemudian saling bekerjasama dan membesarkan Microsoft sampai sukses seperti sekarang ini. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa Tidak ada sejarahnya sebuah bisnis yang berhasil hanya dikelola sendirian. Di belakang sebuah usaha yang sukses, pastilah berdiri kumpulan orang yang mendukung bisnis itu. Dan kumpulan orang itulah yang dinamakan Team.

Dari gambaran tentang suksesnya Google dan Yahoo di atas sebagai pencerahan buat kita bawah untuk mencapai sukses dibutuhkan kerja team. Karena di dalam team terdiri dar beberapa orang yang tentunya memiliki potensi, pikiran dan ide yang berbeda. Jika ketiga hal ini dikumpulkan dari orang-orang di dalam team kita untuk mencapai suatu goal atau target, maka kesulitan apapun kita bisa melaluinya.

Juli 9, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Pengaruh Berpikir Positif dan Negatif dalam kehidupan sehari-hari

Pengaruh Berpikir Positif dan Negatif dalam kehidupan sehari-hari

Para ahli motivasi dan kesehatan berpendapat bahwa berfikir positif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan positif seperti : jiwa yang selalu optimis, percaya diri, kreatif dan lain sebagianya. Sebaliknya pikirin negatif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan negative pula seperti : jiwa yang pesimis, rendah diri, reaktif dan lain-lain.

Terkait dengan berfikir positif dan negative ini, seorang imuwan Jepang yang bernama Dr. Masaru Emoto, menulis sebuah buku yang berjudul “The True Power of Water”. Dalam buku ini dibahas mengenai hasil penemuannya setelah melakukan penelitian terhadap air. Bersama temannya seorang ilmuwan yang ahli mikroskop bernama Kazuya Ishibashi berhasil mendapatkan foto-foto kristal air pertama di dunia dengan reaksi atau respons terhadap kata-kata yang diucapkan manusia baik yang positif maupun negatif. Sebelumnya air dibekukan pada suhu -25 derajat celcius.

Dari penelitan Masaru Emoto itu didapatkan bahwa  air mampu merespon kata-kata negatif maupun posistif. Jika kita mengatakan kepada air kata-kata “Cinta atau terimakasih” maka hasil foto kristal air membentuk segi enam yang indah. Sebaliknya jika kita mengatakan kepada air “kamu bodoh” maka kristal air justru membentuk gambar yang jelek sekali. Dan ketika dibacakan do’a maka kristal air membentuk gambar yang sangat indah. Kesimpulannya bahwa air memiliki respon terhadap kata-kata sama halnya seperti manusia. Mengapa? Tubuh kita sendiri terdiri dari 70% air. Jika kita memiliki pikiran negatif maka air dalam tubuh kita juga akan membentuk pola yang negatif. Akibatnya malah bisa menimbulkan penyakit atau masalah lainnya.

Berikut gambar kristal air dengan beberapa perlakuan :

1

Gambar Kristal air tanpa perlakuan

2

Gambar Kristal air jika kita mengucapkan kata-kata kebaikan

3

Gambar kristal air ketika diberi doa

4

Gambar Kristal air jika kita mengucapkan kata-kata yang tidak baik

Dari hasil Penelitian ini maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa bahwa ucapan, pikiran dan perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik.

Menurut para ahli kesehatan bahwa stress ternyata memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap timbulnya penyakit karena pikiran yang stress akan memancarkan gelombang energi negatif ke seluruh tubuh. Sebaliknya jika kita berfikir positif, maka energi positif akan memancarkan gelombang energi yang posisitif sehingga kesehatan akan semakin baik karena air dalam tubuh kita akan membentuk pola energi yang baik juga. Demikian gelombang energi positif ini akan mempengaruhi lingkungan sekitar kita hingga berdampak positif bagi kita. Hasilnya adalah kesuksesan hanya akan terjadi jika kita berpikiran positif.

Bagaimana jika kita memiliki kebiasaan atau perangai yang buruk? Tentunya orang-orang yang disekitar kita akan banyak mencemooh, membenci, mengumpat, bahkan mungkin ada orang yang akan mendo’akan hal-hal buruk agar menimpa diri kita. Dan sebaliknya jika kita memiliki kebiasaan dan akhlak yang baik maka orang-orang di sekitar kita akan mencintai, menyayangi dan mendo’akan untuk hal-hal yang baik.

Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka sesungguhnya kita akan mampu menghambat energi negatif yang akan menghantam diri kita, entah berupa penyakit stress, maupun yang lainnya. Hal ini telah dibuktikan pula bahwa air yang telah diberi doa/kalimat positif ternyata masih tetap membentuk kristal meski kemudian diperdengarkan kata-kata negatif.

Untuk menjadi positif maka kita harus memiliki pikiran dan kebiasaan yang positif. Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi untuk berhasil, kita harus mencoba dan mencoba lagi. Kita tidak boleh menyerah. Kita harus sabar. Kita harus tetap bersemangat dan perlu komitment yang sungguh-sunggu dalam diri untuk mencapai hal itu. Sebagaimana menurut Stephen R Covey dalam bukunya the seven habits bahwa ”Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh.”. Kebiasaan adalah aktivitas yang dikerjakan tanpa perlu berpikir dulu

Jadi tunggu apa lagi !?? berpikirlah positif mulai sekarang dan tularkanlah energi positif itu kepada orang-orang di sekeliling kita seperti keluarga, rekan kerja, dan lingkungan kita.

Sumber :

–         Buku “The True Power of Water” (Dr. Masaru Emoto)

–         The Seven Habits (Stephen R Covey)

–         Kutipan dari berbagai sumber


Juli 9, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Apakah anda mencintai pekerjaan anda?

Apakah anda mencintai pekerjaan anda?

Konon pada tahun 1998 Wall Street Journal pernah membuka polling untuk menjaring pendapat umum tentang bagaimana orang menerima pekerjaan atau profesi yang saat ini dimiliki. Hasilnya, lebih dari 50 % responden menyatakan akan meninggalkan pekerjaan yang saat ini di tangan apabila (andaikan saja) mereka memiliki kesempatan untuk pindah atau ada peluang untuk ganti pekerjaan / profesi (Warshaw: 1998).

Hasil polling ini meskipun belum tentu mutlak benar atau mungkin belum mewakili pekerja secara keseluruhan, tetapi oleh beberapa pakar pengembangan karir dijadikan petunjuk untuk bahwa ternyata banyak sekali orang yang tidak mencintai apa yang dilakukan, tidak mencintai profesi atau pekerjaan yang saat ini dimiliki.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh Doris Lee McCoy, Ph.D penulis buku “Mega Traits for Successful People” (Career Life Institute: 1994) terhadap 1000 orang Amerika yang berprestasi tinggi di bidangnya, ternyata urusan mencintai pekerjaan ini menduduki urutan pertama, yang membedakan antara mereka dengan kebanyakan orang di lingkungannya. Secara keseluruhan, mereka yang berprestasi tinggi itu menikmati apa yang dilakukan (enjoy their work) dengan sepenuh hati (total involvement).

Studi ilmiah membuktikan, bahwa penyebab utama mengapa kita tidak sanggup mencintai pekerjaan adalah konflik diri. Ini bukan masalah ada gejolak dan tidak ada gejolak, sebab tidak mungkin orang hidup tanpa gejolak. Dari mana konflik-diri ini muncul? Masih merujuk pada hasil temuan yang sama, konflik diri ini dimunculkan oleh mandeknya roda pengembangan diri (developmental process factors). Kalau kita berhenti mengembangkan diri kita, entah itu melalui pekerjaan atau pendidikan, maka cepat atau lambat kita akan diterpa oleh konflik diri, seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan keinginan kita.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan agar kita terhindar dari menurunnya rasa cinta kita kepada pekerjaan :

1. Menambah Keinginan

Kalau dulu kita pernah punya keinginan untuk menjadi karyawan atau keinginan untuk memiliki sesuatu dan hari ini keinginan itu sudah kita wujudkan, maka kita perlu meningkatkan lagi standar keinginan itu ke tingkat yang lebih di atas yang kira-kira secara rasional bisa kita capai, misalnya saja menjadi supervisor atau manager, supaya kemandekan tidak mudah menguasai kita. Keinginan pada dasarnya adalah motivasi penggerak yang mendorong niat kita untuk berprestasi.

Tetapi yang perlu kita catat adalah pentingnya kesadaran untuk membuat manajemen aktivitas yang diarahkan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, baik jangka pendek  maupun jangka panjang serta aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

2. Menambah Pengetahuan dan Kemampuan

Mungkin kalau sekedar menambah keinginan untuk menjadi atau untuk memiliki sesuatu adalah mudah dan sudah dilakukan oleh hampir semua orang. Tetapi yang tidak dilakukan oleh hampir semua orang atau bahkan hanya dilakukan oleh sedikit orang adalah berusaha menambah pengetahuan dan kemampuan untuk digunakan sebagai alat mewujudkan keinginan itu.

Fungsi pengetahuan dan kemampuan bagi keinginan kita adalah memberikan lebih banyak pilihan strategi dalam mewujudkan keinginan yang tidak hanya itu-itu saja. Bertambahnya pengetahuan dan kemampuan kita akan memperbaharui diri kita. Selain itu, akan semakin memudahkan kita menerima tantangan pekerjaan yang lebih besar dengan tanggung jawab dan penghasilan yang lebih besar pula.

3. Menambah Rasa Percaya Diri

Banyak orang yang mempunyai keinginan dan ditunjang oleh pengetahuan dan kemampuan yang cukup namun mereka tidak memeiliki rasa percaya diri atau keberanian untuk menerima tantangan dalam pekerjaan. Misalnya ketika ada peluang untuk naik ke posisi yang lebih tinggi, tetapi karena tidak memiliki rasa percaya diri maka kesempatan itu menjadi hilang begitu saja. Cara mudah untuk menambah rasa percaya diri adalah dengan tidak memandang rendah diri kita. Parameter yang paling baik untuk mengukur kemampuan kita adalah orang-orang di sekeliling kita seperti keluarga, teman, rekan kerja dan atasan kita. Jika orang-orang itu telah memberikan sinyal akan kemampuan kita maka kesempatan buat kita untuk membuktikannya. Ingat bahwa kesuksesan orang-orang besar tidak didapatkan begitu saja tetapi dimulai dengan keberanian untuk memulai.

Sebagai kesimpulan bahwa ketiga hal di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai hal yang bisa dilakukan agar kita bisa meningkatkan rasa cinta kita kepada pekerjaan. Kecintaan kita kepada pekerjaan adalah faktor utama untuk meraih sukses yang kita harapkan.

Herman Chain menyimpulkan: “Kesuksesan bukanlah kunci kebahagian. Kebahagianlah yang menjadi kunci kesuksesan. Jika kamu mencintai apa yang kamu lakukan maka kamu akan sukses.” Puisi cinta mengatakan: “Anda tidak mencintai seorang wanita karena dia cantik tetapi si dia akan menjadi cantik karena anda mencintainya.” Benarkah begitu..? Tanyakan pada diri anda.

Dikutip dari :

http://www.e-psikologi.com dan berbagai sumber

.

Juli 9, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar